Jakarta (ANTARA News) - Kaspersky baru-baru ini melaporkan bahwa telah ditemukan sebuah trojan yang memanfaatkan Skype sebagai tambang Bitcoin. Bitcoin adalah mata uang virtual universal yang digunakan di Internet untuk berbagai keperluan komersial termasuk membeli barang nyata.
Antivirus
Kaspersky Labs mengatakan Trojan disebarkan melalui pesan instan Skype
yang berisi tautan pendek dalam berbagai bahasa yang disebut sebagai
gambar dari sang pengirim, seperti dilansir dalam laman BBC, Senin.
Jika
pesan tersebut dibuka maka trojan akan masuk dan ternyata telah
menyebar luas dengan kecepatan rata-rata 2000 klik per jam.
Trojan ini disinyalir muncul karena semakin tingginya nilai Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir.
Satu
Bitcoin saat ini berdasarkan situs Mt Gox mencapai harga 186 dolar AS
atau sekitar Rp1,8 juta setelah bulan lalu berada di harga 92 dolar AS
atau setara Rp892 ribu. Tidak seperti mata uang lainnya, Bitcoins tidak
dikeluarkan oleh bank sentral atau otoritas pusat lainnya.
Sebaliknya,
pengguna dihargai dalam proses yang disebut "tambang". Koin akan
dikeluarkan ketika mereka memecahkan masalah matematika yang rumit
menggunakan komputer.
Penambangan Bitcoin dilakukan
dengan cara memanfaatkan komputer untuk melakukan komputasi matematis
rumit untuk jaringan Bitcoin yang digunakan untuk mengkonfirmasi
transaksi dan meningkatkan keamanannya.
Kenaikan
tersebut dipercaya membuat "hacker" tertarik mengumpulkan Bitcoin dengan
memasukkan trojan ke komputer korban sebanyak-banyaknya.
"Korban
trojan Skype ini kebanyakan berasal dari Italia, Rusia, Polandia, Kosta
Rika, Spanyol, Jerman, dan beberapa negara lainnya," ujar Dmitry
Bestuzhev dari Kaspersky Labs.
Trojan ini
diidentifikasi oleh Kaspersky dengan nama Trojan.Win32.Jorik.IRCbot.xkt
dan menjalankan proses bernama bitcoin-miner.exe. Malware tersebut akan
terhubung ke server C2 yang berlokasi di Jerman dengan alamat internet
213.165.68.138:9000. (*)
Posting Komentar